EPIDEMIOLOGI. Insidensi sepsis neonatorum beragam menurut definisinya, dari 1-4/1000 kelahiran hidup di negara maju dengan fluktuasi yang besar sepanjag waktu dan tempat geografis. Keragaman insidens dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya dapat dihubungkan dengan angka prematuritas, perawatan prenatal, pelaksanaan persalinan, dan kondisi lingkungan di ruang perawatan.angka sepsis neonatorum meningkat secara bermakna pada bayi yang berat badan lahir rendah dan bila ada fkator risiko ibu (obstetrik) atu tanda-tanda korioamnionitis, seperti ketuban pecah lama (>18 jam), demam intrapartum ibu (> 37,50), leukositosis ibu (>18.000), pelunakan uterus dan takikardia janin (>180 kali/menit).
Faktor resiko host meliputi jenis kelamin laki-laki, cacazt imun didapat atau kongenital, galaktosemia (Escherichia coli), pemberian besi intramuskuler (E coli), anomali kongenital (saluran kencing, asplenia, myelomeningokel, saluran sinus), amfalitis dan kembar (terutama kembar dua dari janin yang terinfeksi). Prematuritas merupakan faktor risiko baik pada sepsis mulai-awal maupun mulai-akhir.
No comments:
Post a Comment